METRO,sergap88.com–Tim dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya terus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui program pengabdian masyarakat bertajuk PITITASA Digital (Pilah, Timbang, Tabung Sampah). Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada edukasi dan teknologi pengelolaan sampah, tetapi juga menghadirkan solusi konkret berupa hibah kandang ayam, ayam petelur, mesin pencacah sabut kelapa untuk diolah menjadi pupuk organik, serta aplikasi digital PITITASA.
Program ini didanai melalui Program Pendanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek RI tahun 2025. Pendanaan ini menjadi penggerak utama dalam merealisasikan kegiatan yang dirancang untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam aspek pengelolaan limbah dan pembangunan ekonomi berbasis desa.
Tim pengusul terdiri dari dosen lintas bidang IIB Darmajaya yang diketuai oleh Lilla Rahmawati, S.Sos., M.M., dengan anggota tim Anggawidia Wibaselpa, S.E., M.M., dan Dr. Muhammad Said Hasibuan, M.Kom.. Lilla menjelaskan bahwa PITITASA Digital merupakan inovasi teknologi yang dirancang untuk membangun ekosistem ekonomi sirkular di tingkat komunitas.
“Kami ingin menghadirkan intervensi yang tidak hanya edukatif, tapi juga produktif secara ekonomi. Hibah kandang ayam dan mesin pencacah sabut kelapa ini melengkapi rantai manfaat dari sampah yang dipilah oleh warga. Semua data dan insentifnya tercatat dalam aplikasi PITITASA, yang menjadi ujung tombak digitalisasi sistem bank sampah,” terang Lilla seperti dikutip dari https://darmajaya.ac.id.
PITITASA Digital adalah platform berbasis web dan mobile yang memungkinkan masyarakat menabung sampah secara digital. Setiap jenis sampah yang disetor akan tercatat sebagai saldo yang bisa diuangkan atau ditukar dengan barang kebutuhan pokok. Kehadiran mesin pencacah sabut kelapa memungkinkan limbah organik diolah menjadi pupuk, mendukung praktik pertanian urban yang berkelanjutan. Sementara kandang ayam petelur menjadi sumber protein sekaligus peluang ekonomi bagi warga.
Program ini dilaksanakan secara komprehensif, mencakup sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, serta pendampingan dan monitoring secara berkelanjutan. Mahasiswa IIB Darmajaya juga dilibatkan secara aktif, sejalan dengan kebijakan Kampus Berdampak, sebagai bentuk nyata kontribusi pendidikan tinggi dalam pengabdian masyarakat.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model nasional dalam upaya membangun desa yang mandiri secara ekonomi, sehat secara lingkungan, dan cerdas dalam pemanfaatan teknologi. Kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah daerah terbukti mampu menciptakan dampak sosial yang konkret dan berkelanjutan. (*)
Dorong Kemandirian Desa, Dosen Darmajaya Buat Program PITITASA
