Lampung Utara,Sergap88.com–Datang ke balai Effendy Yusuf Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Utara, Helda Junita (34) ibu dari seorang anak menceritakan keluhan yang dialami putra nya, Senin 30 Juni 2025.
Diuraikannya, putranya yang masih berusia 13 tahun mengalami berbagai tindakan dari teman temannya seperti, dugaan bulying, kekerasan, penganiayaan hingga dugaan pemerasan.
Berinisial BL anaknya diduga mengalami dugaan kekerasan secara verbal dan fisik oleh teman selingkungan tempat tinggalnya, dan berujung pada laporan yang dilakukan oleh orang tua korban kepada Unit perlindungan anak dan perempuan (PPA) Polres Lampung Utara.
“Anak saya dicekokin minuman, sampai 7 gelas, sampai mabuk, dan direkam, lalu oleh satu pelaku di ancam akan di viralin, dengan menyebarkan video yang direkam pelaku ke IG, jika anak saya tidak memberikan para pelaku rokok.” Kata Helda, ibu korban kepada awak media di kantor PWI Lampung Utara.
Para terduga sebelumnya telah dua kali terjadi mediasi namun tidak mendapatkan kesimpulan. Dalam pertemuan tersebut, Helda mengaku mengalami intimidasi dari orang tua pelaku.
“Mereka saat dimediasi gak mau disalahkan, mereka berdalih anak mereka hanya membantu menyadarkan anak saya.” tuturnya.
Helda menyatakan intimidasi bukan hanya dilakukan secara langsung saat dilakukan mediasi, namun juga melalui status media sosial orang tua salah seorang terduga pelaku bullying, pemerasan dan pengancaman kepada anaknya
“Mau menuduh itu perlu bukti dulu coy., kalau ternyata yang bermasalah anda kan malu sendiri
luat mulut bejapeh badah jeme rami ngape dek ngomong langsung kalu Ade masalah dan kalu nak menuduh cari bukti dulu pacak balikkah jeme masalah tu ame dek benar.” tulis orang tua salah seorang terduga pelaku dalam status FB terang Helda.
Ia ingin kasus bullying, pemerasan, dan pengancaman terhadap anaknya dapat ditangani melalui jalur hukum, dan mendapat keadilan hukum.
Sementara Ketua PWI Lampung Utara Evicko Guantara, menanggapi aduan masyarakat tersebut dengan mengatakan, “Korban bullying, pemerasan, dan ancaman seringkali mengalami trauma yang berdampak pada kesehatan mental dan emosional mereka.” kata Evicko
Menurunya Pelaku bullying, pemerasan, dan ancaman juga perlu mendapatkan penanganan yang tepat untuk mencegah mereka mengulangi perbuatannya. “Orang tua harus meningkatkan pengawasan di sekolah atau lingkungan untuk mencegah kejadian serupa terulang.” Ucap dia.(*)